Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

(1Ptr. 5:7)

Pada awal Januari 2021, saya mendapat telepon dari salah satu keponakan saya. Ia memberi kabar bahwa dirinya terpapar Covid-19. Saat itu, ia meminta saya agar melakukan tes antigen atau PCR karena sebelumnya pada hari Natal kami berkumpul di rumah. Pada saat ia memberi kabar, kebetulan anak saya sedang demam. Tentu saja hati saya menjadi khawatir, takut, dan cemas. Walau setelah dites antigen, kami semua negatif, rasa khawatir, takut, dan cemas itu tidak segera menghilang.

Memang, hidup manusia sering dipenuhi oleh rasa khawatir, takut, dan cemas. Ada berbagai hal yang dapat kita jadikan alasan untuk menyatakan bahwa sudah sewajarnya kita khawatir dan cemas. Mulai dari kesehatan, masa depan, kehidupan, atau bahkan sekadar apa yang akan dikatakan oleh orang mengenai diri kita. Di satu sisi, rasa khawatir dapat menolong kita untuk menjadi waspada. Namun, ketika rasa cemas itu berlebihan, maka dapat membahayakan diri kita. Itulah sebabnya, ada banyak ayat dalam Alkitab yang mengajarkan kepada kita untuk tidak cemas, termasuk surat Petrus. Ia mengingatkan kita agar tidak merasa khawatir akan hidup ini karena, pada dasarnya, Tuhan memelihara seluruh hidup kita hari demi hari.

DOA:

Tuhan, acapkali hati dan pikiran kami dikuasai oleh kekhawatiran dan kecemasan. Mampukanlah kami agar dapat menyerahkan segala kekhawatiran kami ke dalam tangan-Mu karena kami percaya Engkau memelihara kami. Amin.