2 Raja-raja 5:1-10

Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka
tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.”

(2 Raja-raja 5:3)

Suatu hari saya melakukan perawatan rutin mobil di sebuah bengkel resmi. Tidak lama kemudian seorang mekanik datang menghampiri saya. Ia berkata bahwa karet penutup di bagian rem harus diganti karena sudah rusak. Harganya cukup mahal untuk karet berukuran kecil seperti itu. Saya pun bertanya, “Kecil begini kok mahal?” Lalu sang mekanik menjawab, “Iya, Pak. Karet ini memang kecil, tapi tanpanya fungsi rem pada mobil bapak akan terganggu.” Karet kecil ini tampaknya punya fungsi dan dampak yang sangat besar bagi mobil saya.

Kecil, tetapi berdampak besar. Itulah yang dilakukan oleh seorang gadis kecil pelayan Naaman. Namanya yang tidak tercatat seakan-akan menjadi bukti bahwa ia bukan seorang yang penting kala itu. Ia hanya memperkenalkan tentang Nabi Elisa kepada tuannya, yang menurutnya mampu menyembuhkan tuannya dari sakit kusta yang diidapnya walaupun sebetulnya, ia bisa memilih untuk diam saja. Toh Naaman adalah panglima dari bangsa musuh (Aram). Sumbangsih gadis kecil ini memang tampak kecil. Perannya hanya sebatas memberi informasi. Namun, dari tindakan kecil dan sederhana itulah peristiwa besar terjadi, Naaman dapat sembuh dan percaya kepada Allah.

Teens, pelajaran penting di sini adalah bahwa meskipun kamu masih muda, janganlah kamu berkata, “Ah, saya ini bisa apa?” Walau kamu masih muda, tidak berarti kamu tidak bisa melakukan peran penting. Sekecil apa pun yang kamu lakukan, itu dapat menjadi berkat besar bagi seseorang. Karena itu, jangan mengecilkan diri sendiri bila cuma bisa melakukan hal sederhana yang kecil. Kehidupan berlangsung karena tindakan-tindakan kecil. Membuang sampah pada tempatnya, menelepon teman yang sedang sakit, meminjamkan alat tulis kepada teman, berdoa untuk orangtua adalah hal-hal kecil yang dapat menjadi berkat, baik untuk sesama maupun lingkungan hidup di sekitar kita.