2 Petrus 2:1-10a

Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka.

(2Ptr. 2:3)

 

 

Menurut Anda, apa yang dicari orang ketika beribadah? Tuhan? Sayangnya, tidak semua orang “mencari Tuhan” ketika beribadah. Ternyata ada yang mencari jodoh, mencari komunitas, dan mencari penyelenggaraan ibadah yang bagus dari segi musik atau khotbah. Bercampurnya motivasi yang kurang tepat tersebut sering kali membuat seseorang tidak sungguh-sungguh dan kritis ketika beribadah, apalagi saat menerima pengajaran.

 

Melalui surat terbuka yang diberikan kepada orang Kristen di berbagai tempat ini, Petrus menegaskan tentang pentingnya ibadah yang sejati: Keadaan ketika kita mengarahkan hati kepada Tuhan, bertumbuh dalam iman, dan menjalani hidup yang berkenan bagi Allah. Namun, di tengah upaya itu ia memperingatkan bahwa akan selalu ada orang yang menyampaikan ajaran palsu yang membuat kita menjauh dari iman yang benar. Guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kita, menyampaikan hal-hal yang enak didengar walau ajarannya sesat, dan memperalat kita untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan iman kita. Kita bisa tertipu karena mereka membungkus dirinya dengan sangat baik dan meyakinkan, bahkan terkesan “sangat rohani”.

 

Youth, bijaklah dalam beribadah. Beribadah bukan sekadar mengenai apa yang enak, nyaman, dan bagus, melainkan bagaimana jiwa kita diberi makanan rohani berupa pengajaran yang baik dan sehat. Pengajaran yang baik dan sehat memang tidak selalu enak didengar, tetapi akan menolong kita untuk bisa menghidupi ibadah yang sejati dengan benar. Jangan sampai motivasi yang kurang tepat menyesatkan kita dalam beribadah.

 

1. Mengapa Petrus memperingatkan tentang keberadaan nabi-nabi palsu?

2. Mengapa pengajaran yang baik dan sehat penting untuk jiwa kita?

 

 

Pokok Doa:

Beribadah dengan benar di hadapan Tuhan.