18
Sep

ORANG LEBIH PENTING KETIMBANG BARANG

Lukas 16:1-13

Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik.

(Luk. 16:8)

 

 

Biasanya, akar dari masalah relasi antara suami istri, anak dan orang tua, saudara dengan saudara ialah harta benda. Dari situ kemudian dapat berkembang cabang-cabang masalah lainnya, seperti sakit hati, iri, benci, dendam sampai kekerasan. Namun, jika digali, kecenderungannya adalah pementingan harta benda.

 

Tuhan Yesus menceritakan bahwa si bendahara yang tidak jujur itu dipuji oleh tuannya. Demi menyelamatkan dirinya sesudah dipecat, ia berinisiatif membangun relasi baik dengan para mantan kliennya. Ia tidak lagi mementingkan harta benda. Yang menjadi target barunya ialah hubungan baik dengan pribadi-pribadi. Kalau dulu mungkin ia melihat kliennya sebatas nama dan sumber keuntungan semata, kini mereka menjadi pribadi yang berharga baginya dalam membangun ulang kehidupannya.

 

Kapan terakhir kali kita begitu mementingkan harta benda sehingga mengabaikan kehadiran pribadi-pribadi yang Allah tempatkan dalam hidup kita? Hati-hati! Jika harta benda menjadi lebih penting ketimbang penghargaan dan relasi pada pribadi-pribadi, jangan-jangan kita sedang menyembah Mamon. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah menciptakan harta benda. Allah menciptakan pribadi-pribadi. Harta benda adalah ciptaan manusia dan seharusnya tetap menjadi alat yang tidak memperalat diri kita. Jangan sampai kita kehilangan kasih dan perhatian yang nyata bagi sesama ciptaan Allah gara-gara harta benda.

 

 

REFLEKSI:

Apakah kita mau menyembah Allah dengan mengutamakan perhatian kepada pribadi-pribadi ketimbang benda-benda?

 

Yer. 8:18-9:1; Mzm. 79:1-9; 1Tim. 2:1-7; Luk. 16:1-13

Multiple Ajax Calendar

September 2022
S M T W T F S
« Aug   Oct »
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama