Lukas 20:45-21:4

“Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat ….”

(Luk. 20:46)

 

 

Kini media sosial adalah bagian dari kehidupan kita. Di situ kita bekerja, membangun jejaring, mengobrol, berbelanja, dan belajar. Meskipun demikian, kita tidak bisa memungkiri kalau di dalamnya ada banyak kepalsuan yang terjadi. Orang bisa saja mem-posting hal-hal yang tampaknya bahagia, menyenangkan, atau keren, padahal kenyataannya tidak demikian. Apa yang kelihatannya baik, ternyata tidak selalu baik. Kita perlu waspada dan bijak.

 

Yesus meminta murid-murid-Nya untuk waspada terhadap ahli-ahli Taurat. Banyak di antara mereka yang membalut kemunafikannya dengan jubah “kesalehan beragama”. Yesus mengecam hasrat mereka untuk diakui, dipuji, dan dihormati orang. Begitu pula dengan kesalehan palsu yang mereka tampilkan di depan publik, tetapi di saat yang sama mereka mengeksploitasi para janda. Fokus Yesus bukan pada jubah yang panjang, duduk di depan, atau doa yang panjang, melainkan pada motivasi busuk yang ada di balik itu. Ia mengatakan kalau mereka akan menerima hukuman yang lebih berat. Mengapa? Sebab, dalam status dan jabatan yang mereka emban terkandung tanggung jawab besar untuk melakukan keadilan, membantu yang membutuhkan, mengajar, dan membawa orang pada penghayatan iman yang benar. Mereka melalaikan panggilannya demi kepentingan diri sendiri.

 

Youth, Allah membenci kesalehan palsu. Allah tahu betul apa yang ada di kedalaman hati dan pikiran kita. Karena itu, hiduplah benar. Nyatakanlah penghayatan iman melalui perbuatan nyata di mana pun kita berada. Lakukanlah semuanya itu dengan motivasi yang benar, yaitu berbakti pada-Nya.

 

1. Mengapa Yesus mengecam ahli-ahli Taurat?

2. Bagaimana cara Anda melatih diri agar mempunyai motivasi yang benar?

 

 

Pokok Doa:

Memiliki motivasi yang benar dalam segala hal.