Matius 20:29-34

… lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!”

(Mat. 20:30)

 

 

Joseph terlahir buta secara jasmani. Kedua matanya sama sekali tidak bisa melihat. Meski begitu, Joseph kini tumbuh menjadi orang yang luar biasa. Ia mahir memainkan alatalat musik, seperti gitar, organ, kibor, dan piano. Ia aktif melayani sebagai pemusik di gerejanya dan di banyak yayasan sosial lainnya. Kesaksian-kesaksian iman dan hidupnya telah menginspirasi banyak orang. Meski buta jasmani, mata rohaninya terbuka lebar sehingga ia bisa melihat indahnya karya Tuhan dan juga misi hidupnya yang penuh makna.

 

Teks Alkitab hari ini juga menyebut tentang dua orang buta. Meski buta secara jasmani, mata rohani mereka terbuka. Ketika mendengar bahwa Yesus lewat, mereka segera berseru, “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!” Ini adalah seruan iman. Mereka percaya Yesus adalah Tuhan. Kuasa-Nya melebihi siapa pun. Ia juga adalah Anak Daud. Ia keturunan raja dan patut terhormat. Keduanya juga percaya bahwa hanya belas kasihan Yesus yang mampu memulihkan kebutaan jasmani mereka. Itu sebabnya mereka menolak berhenti berseru meski dihalangi orang banyak. Alhasil, iman mereka berbuah manis. Tuhan mengasihani mereka dan mengabulkan permohonan mereka. Mereka menjadi melek seutuhnya, lalu memberi diri dengan rela menjadi murid Yesus.

 

Youth, melek rohani lebih penting daripada melek jasmani. Kekhawatiran dan penderitaan dalam hidup selalu dikaitkan dengan kebutaan rohani, yakni kegagalan melihat kasih dan kuasa Tuhan yang menopang kehidupan. Selama rohani kita buta, kita akan merana. Karena itu, cerahkanlah hati dan rohani kita di dalam Tuhan. Rencana-Nya akan terlihat dan kuasa-Nya akan bekerja.

 

1. Bagaimana bisa kedua orang buta tersebut mengakui Yesus sebagai Tuhan?

2. Apakah Anda mudah melihat dan merasakan campur tangan Tuhan atas hidup Anda?

 

 

Pokok Doa:

Kepekaan rohani untuk melihat kuasa dan campur tangan Tuhan.