Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya ….

(Mazmur 15:2)

“Di, apakah kamu melihat pulpen Kakak?” tanya Kak Santi kepada Didi. “Kak, aku mau mengatakan sesuatu, tetapi Kakak jangan marah, ya,” jawab Didi. Kak Santi menganggukkan kepalanya. “Kemarin aku mengambil pulpen Kakak tanpa minta izin. Namun kemudian, aku lupa di mana menaruh pulpennya. Maafkan aku ya, Kak,” ujar Didi. “Baiklah, Kakak memaafkanmu. Kakak menghargai kejujuranmu, Di,” kata Kak Santi kepada Didi. Didi lega karena sudah berkata jujur.

Adik-adik, Didi berani untuk berkata jujur meski bisa saja ia akan dimarahi oleh Kak Santi. Mari kita membaca Mazmur 15:1-2! Pemazmur mengingatkan kita untuk selalu mengatakan hal yang jujur dalam segala hal karena orang jujurlah yang disukai oleh Tuhan.

Adik-adik, mungkin kita pernah berbohong untuk menutupi kesalahan kita. Hari ini kita diingatkan kembali untuk menjadi anak yang jujur. Anak yang berani berkata yang sebenarnya. 

Doa:

Bapa di Surga, aku mau belajar untuk berkata jujur. Tolonglah aku ya, Bapa. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.