1 Korintus 12:12-31

… supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggotaanggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

(1 Korintus 12:25)

Dito dan Dian bertengkar hebat karena mereka berbeda pendapat dalam mempersiapkan kegiatan pembinaan gereja untuk remaja. Mereka masingmasing merasa idenya yang paling baik. Dito yakin bisa mengerjakan idenya dan akan berhasil dengan baik. Dian pun demikian. Setiap rapat pun diwarnai ketegangan. Hal ini membuat teman-temannya prihatin dengan kondisi tersebut.

Pelayanan di gereja menyatukan kita melalui berbagai macam talenta, ide, cara kerja, dan sebagainya. Penyatuan itu mengingatkan kita bahwa Allah berkarya di tengah keragaman. Keragaman itu menempa kita untuk membangun kerja sama yang baik dan mengasah kemampuan kita untuk menghargai orang lain. Pelayanan bukan soal “ide saya dan kerja saya”, melainkan “ide kami dan kerja kami”. Sama-sama kerja dan kerja sama adalah dua hal yang berbeda. Sama-sama kerja artinya semua orang bekerja, tetapi belum tentu terjadi koordinasi satu dengan yang lain. Bekerja sama artinya semua orang bekerja dan tercipta koordinasi satu dengan yang lain. Pelayanan di gereja adalah proses berlatih dan mengasah kerja sama agar persekutuan itu makin kokoh. Kerja sama akan mempererat persekutuan umat-Nya dan juga melatih penghargaan kita kepada yang lain. Makin baik kerja sama itu tercipta, maka makin dibangun pula kesadaran bahwa saya selalu membutuhkan yang lain. Saya tidak bisa tanpa yang lain. Ini lalu membuat kita bergerak bersama, mengingat yang lain, dan merangkul makin banyak orang. Dengan demikian, misi Allah di dunia ini makin luas menjangkau banyak orang dan kehidupan.

Teens, mari kita mengasah kemampuan kita dalam bekerja sama. Mari belajar menyelaraskan langkah bersama dalam pelayanan kita di gereja. Pasti bukan hal yang mudah. Namun, mari terus berusaha dengan ketulusan hati dan kesediaan untuk dilengkapi oleh yang lain.