2 Korintus 11:24-31

Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian ….

(2 Korintus 11:27)

Kira mengentakkan kakinya dengan kesal. Ia pun melemparkan tasnya begitu saja ke lantai. Ia merasa sangat lelah setelah mengerjakan tugasnya sebagai ketua panitia perayaan Paskah di gereja. Badannya seperti mau remuk. Kepalanya sakit. Belum lagi tugas sekolahnya menumpuk. Ia tidak tahan lagi. Ia bertanya-tanya mengapa pelayanan ini sulit dan melelahkan sekali. Ia merasa ingin menyerah dan berhenti saja. Ia merasa sudah terlalu lelah. Apakah pelayanan itu melelahkan atau menyenangkan? Jawabannya: keduanya. Pada saat kita melayani dengan sepenuh hati kita pasti merasa lelah. Pada saat kita mengusahakan segala sesuatu supaya berjalan baik dan lancar kita pasti mengalami masalah, tantangan, dan penolakan. Namun, kita pun akan merasakan sukacita ketika melakukan pelayanan karena banyaknya keajaiban Tuhan yang tidak terduga yang kita alami; dan itu menyenangkan.

Kesulitan dalam mengerjakan tanggung jawab pelayanan kiranya tidak membuat kita jera atau menyerah. Marilah kita terus mengupayakannya dengan tekun. Paulus memberikan teladan bagi kita betapa sulitnya ia memperjuangkan misi yang dipercayakan kepadanya. Namun, ia merasakan tangan kasih Allah menolong dan menopangnya. Lihatlah ketekunan Paulus dalam menghadapi masa-masa sulit. Ia bertekun dan Injil pun tersebar. Banyak orang diselamatkan.

Teens, pelayanan memang tidak mudah. Namun, ingatlah bahwa kita mengerjakannya di dalam Tuhan. Tuhan akan memberikan kekuatan baru di tengah kelelahan yang kita alami. Jadi, jangan menyerah. Tentu setiap orang lelah membutuhkan istirahat untuk mendapatkan kekuatan baru. Namun, jangan berhenti memperjuangkan apa yang Allah percayakan kepada kita. Ketekunan kita akan menghasilkan buah-buah bagi kemuliaan nama Allah. Kiranya semangat baru terus ditambahkan kepada kita.