Filipi 4:7-9

… semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

(Filipi 4:8) 

Pada siang itu keributan terjadi di ruang Sekolah Minggu. Ada bunyi suara yang sangat keras. Semua orang mencari-cari sumber suara keributan itu. Ternyata sejumlah orang sedang rapat. Diskusi mereka memanas. Ada beberapa orang berteriak dan yang lain memukul meja dengan marahnya. Aduh! Kenapa mereka bisa sedemikian marahnya dalam rapat, ya?

Di dalam Gereja kita dipersatukan dengan segala perbedaan. Perbedaan itu adalah kekuatan untuk saling melengkapi. Namun, pada saat yang sama perbedaan adalah lahan subur untuk menanam bibit perpecahan. Beda pendapat dan beda cara kerja adalah hal yang tak terhindarkan ketika kita membangun kerja sama. Yang perlu dibiasakan dan diasah adalah bagaimana kita mengelola semua itu dengan baik. Salah satunya adalah mengatur tutur kata kita. Sebab, katakata yang buruk dapat merusak persekutuan. Paulus mengingatkan kita untuk mengusahakan pelayanan dengan hati yang menyatu kepada Kristus. Memikirkan, mengusahakan, dan mengucapkan segala hal yang baik, benar, sedap didengar, dan manis. Semua hal itu harus dibiasakan dalam berkomunikasi karena dengan demikian, kita menghargai sesama kita. Sikap kita menunjukkan penghargaan kita pada rekan sepelayanan kita.

Teens, betapa pun kita berbeda pendapat dengan rekan kerja kita, mari kita tetap berusaha mengontrol apa yang hendak kita katakan. Lakukanlah itu di dalam pertolongan Tuhan agar kita dapat menenangkan hati kita dan menjernihkan pikiran kita. Hal ini perlu dibiasakan sehingga pelayanan kita menjadi cara kita bertumbuh ke arah yang lebih baik. Lakukanlah itu dengan ketulusan dalam cinta Allah. Jadi, betapa pun kita tidak sependapat dengan orang lain, tetaplah berkata-kata dengan santun.