Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.

(Ams. 19:17)

Opa James adalah seorang dokter yang karier dan rumah tangganya diberkati Tuhan. Di balik kisah suksesnya, ia ingat cerita masa remajanya. Suatu waktu, ia bersama temantemannya bermain dan berenang di pantai. Tiba-tiba seorang temannya terbawa ombak besar dan hampir tenggelam. Temannya berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang berani. Semua takut ikut terseret ombak. Tanpa memikirkan nyawanya ia berenang ke tengah laut dan menolong temannya. Ia dan temannya selamat dari amukan ombak. Kata Opa James, “Kesuksesan saya itu pemberian Tuhan. Ia membalas perbuatan saya yang menyelamatkan teman saat remaja.” Opa James suka memotivasi orang agar berbelas kasih pada yang lemah.

Sahabat Lansia, penulis Amsal menasihati kita agar menaruh belas kasihan pada orang miskin, tidak berdaya, dan membutuhkan pertolongan. Setiap perbuatan yang dilandasi oleh belas kasihan pasti dibalas oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah punya utang pada kita, tetapi Ia menjadikan diri-Nya berutang karena kita mau berbelas kasih, peduli, dan menolong yang lemah. Tindakan menolong orang menuntut pengorbanan kita. Mungkin waktu, tenaga, materi, perasaan, atau bahkan nyawa. Siapkah kita?

DOA:

Tuhan, tolonglah kami untuk menolong mereka yang lemah dilandasi oleh rasa belas kasih bukan karena ada kepentingan. Amin.