“… biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya ….”

(Kejadian 18:5)

“Santi, Didi, hari ini Tante Sarah sekeluarga akan datang ke rumah kita. Bantu Mama untuk membereskan rumah dan menyiapkan makanan. Jangan lupa juga nanti kalian berikan salam, ya!” ujar Mama. “Ma, kenapa sih kalau ada tamu, kita harus sibuk seperti ini?” tanya Kak Santi kepada Mama. “Santi, kita harus ramah menyambut tamu-tamu kita supaya mereka merasa senang dan sukacita datang ke rumah kita,” jawab Mama.

Adik-adik, mari kita membaca Kejadian 18:1-8! Saat Abraham kedatangan tamu, ia menunjukkan keramahtamahan. Ia menjamu ketiga tamunya dengan sangat baik. Ia beserta keluarganya sibuk untuk menyiapkan makanan dan memberikan pelayanan yang terbaik. Sara, istrinya, menyiapkan roti. Bujangnya mengolah daging yang diberikan Abraham. Mereka mau memberikan yang terbaik untuk tamunya.

Adik-adik, menjadi orang yang ramah bagi orang lain adalah hal yang sangat baik. Ketika ada tamu yang hendak datang ke rumahmu, jangan lupa menyambutnya dengan baik, ya. Bantu juga mamamu untuk memberikan minum kepada tamu.

Doa:

Bapa di Surga, tolonglah aku untuk menjadi anak yang selalu ramah. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.