Yeremia 33:14-26

“Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!”

(Yer. 33:16)

 

 

Seorang pemuda hidup dalam pergulan bebas selama bertahun-tahun. Clubbing dan dugem adalah favoritnya, termasuk berhubungan intim di luar pernikahan. Suatu kali ia jatuh sakit. Dokter menegaskan bahwa ia mengidap herpes pada alat kelaminnya. Menyadari hal itu, pemuda ini pun berkata, “Akhirnya, Tuhan menegurku. Tetapi, itu baik bagiku karena hidupku tidak makin hancur.”

 

Karena dosa-dosanya, kaum Yehuda dan Lewi (suku-suku di Israel Selatan) akan menjalani hukuman pembuangan di negeri Babel. Namun, itu bukanlah akhir hidup mereka sebagai suatu bangsa atau umat Tuhan. Tuhan berjanji akan memulihkan keadaan mereka. Di sinilah letak keadilan Tuhan: Ia memberi sanksi kepada yang bersalah, tetapi tetap menjaga janji-Nya untuk menyertai dan memberkati umat-Nya. Setelah lewat 70 tahun di pembuangan, Israel akan kembali merdeka di Yerusalem. Keturunan Yehuda akan kembali memerintah sebagai raja. Begitu juga keturunan Lewi akan kembali melayani di Bait Allah. Itulah ketetapan Tuhan. Itu tidak bisa dibatalkan oleh siapa pun. Selama siang dan malam masih ada, selama itu juga janji itu akan tetap dijaga. Semua janji itu pun digenapi tepat seperti perkataan Tuhan. Israel pulang kembali dari Babel dan menikmati kemerdekaan di Yerusalem.

 

Youth, Tuhan itu adalah sumber keadilan kita. Ia pasti membela kita terhadap segala kejahatan. Sebaliknya, ketika kita berbuat jahat, Ia akan menegur kita. Namun, percayalah, teguran Tuhan itu tidak untuk menghancurkan kita, tetapi untuk menyadarkan kita. Itulah wujud penyertaan Tuhan atas kita. Ia menghajar kita agar bertobat, lalu memberkati kita untuk selalu kuat.

 

1. Bagaimana cara Tuhan meyakinkan umat-Nya akan janji penyertaan-Nya?

2. Pengalaman apa yang pernah Anda alami yang menegaskan bahwa Tuhan itu adil?

 

 

Pokok Doa:

Kerelaan ditegur Tuhan jika kita salah demi kebaikan diri kita.