Yohanes 13:1-1

“… sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

(Yohanes 13:15)

Apakah kamu ingat kisah sebelum Yesus disalibkan dan Ia makan bersama dengan para murid-Nya? Pada saat perjamuan itu Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Pada saat itu para murid belum memahami tindakan Yesus, Sang Guru. Para murid sedang bergulat dengan pikirannya masing-masing sehingga mereka pun tidak dapat menangkap maksud perkataan Yesus.

Pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus adalah tanda dari kesediaan untuk merendahkan diri melayani orang lain. Tidak memandang diri tinggi dan tidak menuntut orang lain menghormati, tetapi dengan rendah hati menganggap yang lain utama dan bersedia melayani. Tindakan Yesus sangat bertolak belakang dengan keseharian kita, bukan? Kita sering kali berharap untuk diperlakukan secara terhormat. Memperlakukan orang lain dengan hormat dan menghargai sesama adalah sikap yang harus kita kembangkan dalam perjumpaan dengan orang lain. Namun, bukan berarti kemudian kita menuntutkan itu kepada orang lain dengan menganggap diri lebih tinggi atau lebih hebat daripada orang lain. Penghormatan itu muncul karena kita menyadari bahwa semua orang setara dan pantas diperlakukan dengan santun. Penghayatan ini akan melahirkan kemauan kita untuk melayani orang lain dengan ketulusan, belas kasih, dan kerendahan hati. Nah, inilah yang menjadi jiwa pelayanan Gereja.

Teens, Gereja diutus Allah di tengah dunia untuk menyatakan misi-Nya. Misi Allah dapat diperjuangkan dan dinyatakan dengan belas kasih, kerendahan hati, dan kemauan untuk mendahulukan kepentingan orang lain. Tindakan pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus menjadi simbol semangat pelayanan Gereja kepada siapa pun yang membutuhkan. Karena itu, dalam semangat pelayanan Gereja ini, mari kita melakukan pelayanan kita bukan demi kehormatan kita, melainkan hanya demi kemuliaan nama Tuhan.