Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

(Ams. 17:22)

Opung Simatupang telah beberapa tahun harus berjalan menggunakan tongkat. Setelah melalui rangkaian pemeriksaan, diputuskan lutut sebelah kanannya harus dioperasi. Setelah operasi, Opung harus bersabar menjalani proses pemulihan yang cukup panjang. Opung bertanya-tanya apakah lututnya dapat kembali pulih? Opung ingin kembali berjalan normal sehingga bisa beribadah di gereja setiap hari Minggu. Walaupun proses pemulihan berjalan panjang, Opung tidak mau mengisi hariharinya dengan terus mengeluh. Opung mau mengisi hari-harinya dengan memberikan senyum terbaik. Memberi senyum terbaik akan memengaruhi hatinya menjadi lebih ringan menjalani hari-hari pemulihan.

Sobat Lansia, dalam hidup yang kita jalani, kita tidak bisa menolak fakta hidup bahwa stamina kita tidak lagi seperti waktu kita masih muda. Aktivitas kita pun tidak lagi selincah dulu. Penulis Amsal menuliskan bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Penulis Amsal mengajak kita menjalani hari dengan hati gembira. Hati gembira dapat terwujud ketika kita mau memberi senyum terbaik. Senyum terbaik mengalir dari hati karena kita tahu bahwa Tuhan memelihara hidup kita. 

DOA:

Ya Tuhan, kami mengucap syukur karena Engkau adalah Allah yang memelihara kami. Karena itu kami mau memilih menjalani hari kami dengan gembira, memberi senyum terbaik setiap hari. Amin.