Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati ….

(Kisah Para Rasul 2:46)

“Kak, aku juga mau makan sosis! Aku lapar, nih!” kata Didi kepada Kak Santi. “Gimana ya? Sosis tinggal satu. Aku juga lapar sama seperti Didi. Ya sudahlah, aku kasih saja buat Didi,” kata Kak Santi dalam hati. “Di, sosisnya tinggal satu, buat kamu saja,” ujar Kak Santi kepada Didi. “Oh, tinggal satu, Kak! Kalau begitu
kita bagi dua saja supaya Kakak juga bisa makan sosis. Enggak enak kalau aku sendiri yang makan sosis, sedangkan Kakak tidak makan,” jawab Didi.

Adik-adik, makan bersama-sama memang lebih menyenangkan daripada sendirian, seperti yang dilakukan oleh jemaat mula-mula. Yuk kita baca Kisah Para Rasul 2:44-46! Semua orang percaya pada waktu itu bersatu dan saling peduli. Mereka saling berbagi apa yang mereka miliki dengan sesamanya tanpa ragu. Keperluan mereka semua tercukupi dan mereka makan bersama dengan gembira.

Adik-adik, mari kita belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri. Milikilah hati yang peduli dan rela berbagi. 

Doa:

Bapa di Surga, berikanlah aku hati yang peduli dan mau berbagi dengan sesama. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.