Kolose 2:8-10

… jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

(Kolose 2:8)

Jika kamu memiliki kondisi medis rabun jauh, maka kamu pasti sangat memahami apa jadinya jika kacamata yang biasa kamu gunakan dalam aktivitas sehari-hari itu tiba-tiba retak dan tak dapat digunakan lagi. Dalam kondisi rabun jauh, kacamata sangat menolong penderitanya untuk melihat situasi sekitar dengan lebih jelas. Itu sebabnya lensa kacamata yang retak dapat membuat penggunanya memiliki visibilitas yang buruk, bahkan mungkin akan membahayakannya apabila terus-menerus digunakan saat beraktivitas. Kacamata adalah sebuah analogi yang menunjukkan bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda untuk melihat dan memaknai sebuah peristiwa. Bahkan, dua orang saudara kembar identik yang mengalami sebuah peristiwa yang sama juga dapat mengartikannya secara berbeda.

Dalam kehidupan sebagai pengikut Kristus kita pun mempunyai sebuah kacamata untuk melihat dan memaknai segala peristiwa di dunia. Kacamata itu adalah pandangan dunia Kristen (Christian worldview ). Tentu Christian worldview bukanlah satu-satunya kacamata yang melaluinya kita dapat melihat dunia ini. Kalau kita peka, tentu ada begitu banyak “kacamata-kacamata” lain yang ditawarkan kepada kita, bahkan tak jarang menawarkan pemandangan yang lebih indah dan menawan. Itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Kolose, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (ay. 8).

Teens, kehidupan, pengajaran, dan karya Yesus Kristus sudah sepatutnya menjadi satu-satunya kacamata bagi setiap orang percaya untuk melihat dan memaknai segala peristiwa yang dialami dalam hidup sehari-hari. Lensa kacamata yang memperindah pemandangan belum tentu menyajikan pemandangan yang sebenarnya. Mari kita peka dan berhikmat!