Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani.

(Luk. 10:39-40)

Andi memutuskan untuk mengambil cuti tahunannya beberapa hari untuk tinggal di vila kecilnya. Sudah lama ia tidak ke sana karena kesibukannya yang membuat ia sangat kelelahan. Pagi itu ia bangun, duduk sendirian di teras vila yang sepi. Ia memejamkan mata dan menajamkan telinga untuk mendengarkan suara-suara yang ada di sekitarnya. Ada kesunyian yang menenangkan dan suara angin sejuk yang membuatnya takjub. Suara alam sekitar yang tenang dan penuh dengan suara burung kecil serta desau daun-daun membuatnya sangat damai.

Sobat Lansia yang dikasihi Kristus, Maria memilih untuk mendengarkan suara Tuhan dengan baik sedangkan Marta terus ribut dengan seluruh keinginan, kecemasan, dan aktivitas yang pada akhirnya membuat ia kelelahan jiwa. Ia mulai frustrasi dan marah kepada Maria dan merasa diperlakukan tidak adil. Ada saat kita menjadi marah terhadap keluarga, teman, dan keadaan karena melihat kebahagiaan dan ketenangan orang lain. Tuhan Yesus mengingatkan Marta bahwa ia sibuk dan cemas dengan berbagai perkara, tetapi yang diperlukan adalah duduk tenang mendengarkan Tuhan menjelaskan isi hati-Nya kepada kita.

DOA:

Tuhan, tolonglah kami mendengarkan tuntunan Tuhan dalam hidup kami dan mengajarkan anak cucu kami untuk mendengarkan tuntunan Tuhan dalam hidup mereka. Amin.