Yesaya 66:1-13

Tetapi kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firman-Ku.

(Yes. 66:2)

 

 

Dalam KBBI, bertobat berarti kembali kepada Tuhan atau agama (jalan) yang benar. Dalam Alkitab, kata “bertobat” dalam bahasa Ibrani-nya adalah syuv (= berbalik arah) dan dalam bahasa Yunani-nya adalah metanoia (= perubahan pikiran). Jadi, bertobat adalah berbalik kepada Tuhan dengan pikiran dan hati tertuju hanya kepada-Nya.

 

Menurut Yesaya 66:1-13, masalah terbesar orang Israel adalah mereka menganggap dapat berbuat semau mereka. Mereka membangun kembali Bait Allah, tetapi tetap melakukan yang tidak dikehendaki Allah. Mereka menyembah Allah, tetapi memelihara berbagai berhala juga. Mereka memelihara ritual, tetapi membiarkan hal najis dalam ritual keagamaan itu juga. Allah menolak ini. Bertobat sungguh-sungguh! Itulah yang Allah kehendaki. Tak ada gunanya membangun kembali Bait Allah tanpa perubahan sikap hidup mereka sebagai umat-Nya. Tak ada gunanya mempersembahkan kepada Allah suatu kurban, tetapi tangan mereka masih berlumuran dosa. Yang Allah perhatikan adalah mereka yang gentar kepada firman-Nya dan takut akan Dia.

 

Youth, di hadapan Allah kita adalah ciptaan-Nya yang ringkih. Kita memang tak luput dari dosa. Namun, ini tidak berarti kita membiarkan diri kita kalah oleh dosa. Yang terpenting yang Allah kehendaki adalah kita bertobat sungguh-sungguh. Pertobatan yang sungguh-sungguh itu tampak saat kita mempraktikkan firman-Nya dengan penuh ketaatan dalam hidup sehari-hari. Karena itu, gumulilah pertobatan itu sehingga kita menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.

 

1. Mengapa orang Israel dianggap berbuat semau mereka?

2. Apa contoh pertobatan yang Anda lakukan?

 

 

Pokok Doa:

Komitmen untuk bertobat sungguh-sungguh.