Lukas 18:15-17

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”

Luk. 18:17

Sejak dalam kandungan sampai lahir dan bertumbuh, anak yang masih bayi bergantung sepenuhnya pada ibu untuk bisa hidup. Peran ayah tentu juga tidak kalah penting dalam masa tumbuh kembang anak. Orangtua adalah faktor utama yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan anak. Apa pun dilakukan oleh orangtua agar anak bertumbuh dengan sehat dan kuat.

Lukas 18:15-17 mengisahkan ada orang-orang yang membawa anak-anaknya yang masih kecil. Kemungkinan orang-orang yang dimaksud adalah para ibu yang membawa “anaknya yang masih menyusu” atau “balita” (Yunani: brefos). Balita ini dibawa kepada Yesus untuk disentuh dan diberkati oleh Tuhan meskipun para murid tidak menyetujuinya. Yesus keberatan dengan sikap para murid dan justru menerima anak-anak itu karena mereka itulah yang memiliki sifat anggota Kerajaan Allah. Kata brefos sesungguhnya merujuk pada suatu pengertian tentang kebergantungan dan kerendah-hatian. Balita tidak mungkin membangkang kepada orangtua. Balita justru bergantung sepenuhnya kepada orangtua agar tetap hidup. Implikasinya, untuk menjadi anggota Kerajaan Allah dibutuhkan sikap seperti brefos yang rendah hati dan bergantung kepada Sang Pemilik Kehidupan.

Youth, tanpa kita sadari sering kali sikap hidup kita seolah-olah memperlihatkan bahwa kita sudah layak menjadi anggota Kerajaan Allah, seperti yang dicontohkan oleh para murid. Kisah ini mengingatkan kita untuk tetap menjadi brefos yang bersedia merendahkan hati, bahkan menggantungkan diri sepenuhnya kepada Allah, agar dapat disebut sebagai anggota Kerajaan Allah.

1. Bagaimana sifat yang harus dimiliki untuk menjadi anggota Kerajaan Allah?

2. Mengapa kita perlu merendahkan hati dan bergantung kepada Allah?

Pokok Doa:

Mampu menghayati sikap hidup yang berkenan di hadapan Allah.