Wahyu 22:8-21

Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

(Why. 22:21)

 

 

Apakah Anda senang menuliskan peristiwa yang Anda alami dalam satu hari entah di diary atau di media sosial? Jika iya, pada saat Anda membacanya kembali, Anda pasti kagum dengan cara Allah menyertai perjalanan hidup Anda sampai saat ini. Rasanya seperti “dikepung” kasih karunia Allah sehingga Anda mampu melewati berbagai hal, bahkan lebih dari itu, juga dilayakkan Allah untuk memperoleh berkat dan menjadi saluran berkat bagi sesama.

 

Teks Alkitab saat ini merupakan bagian dari kesaksian atas penglihatan Yohanes di Pulau Patmos. Di bagian penutup perikop ini, yang juga menjadi ayat penutup dari Alkitab, dinyatakan bahwa, “Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.” (Why. 22:21). Kasih karunia menjadi sangat penting. Ini mengingatkan kita bahwa kita yang tadinya tidak layak ditebus oleh Allah menjadi layak karena kasih-Nya yang sungguh amat besar ini. Kasih karunia dan penyertaan Allah yang menjadi penutup baik dari seluruh rangkaian kesaksian Yohanes maupun dari seluruh isi Alkitab hendak menggambarkan bahwa hidup yang mampu kita jalani ini adalah berkat kasih karunia-Nya dan karena itu, perlu direspons dengan sikap hidup yang bersyukur. Gratia melahirkan gratitude.

 

Youth, biarlah kasih karunia Allah dan penyertaan-Nya mendorong kita untuk senantiasa bersyukur dengan cara melakukan kehendak-Nya sampai nanti, sampai mati, sampai Tuhan datang kembali. Dalam kepungan kasih karunia Allah, jadilah pribadi yang tidak berkompromi dengan dosa. Jadilah pribadi yang senang melakukan kebaikan. 

 

1. Bagaimana sikap orang percaya menyambut kedatangan Tuhan kembali?

2. Mengapa orang sulit merespons kebaikan Allah?

 

Pokok Doa:

Menyadari kasih karunia dan penyertaan Allah serta meresponsnya.