Kolose 4:7-9

Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan.

(Kolose 4:7)

Suatu kali Bunda Teresa pernah mengatakan, “Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi, kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.” Apa pendapatmu tentang pernyataan ini? Di usia remaja kamu pasti memiliki berjuta impian besar yang ingin kamu capai dan buktikan di hadapan banyak orang. Itu sangat wajar. Namun, tanpa sadar kita sering menjadikan pendapat orang lain tentang hidup kita menjadi satu-satunya ukuran dalam memandang gambar diri kita. Kita baru merasa berharga ketika kita dapat menorehkan prestasi yang besar seperti yang teman-teman lainnya raih. Kita baru merasa berharga ketika kita mendapatkan pengakuan dan pujian dari sahabat kita. Kita baru merasa berharga ketika kita terlahir dalam keluarga yang kaya raya.

Menjelang akhir suratnya kepada jemaat Kolose, Rasul Paulus menyebutkan nama-nama rekan sepelayanannya yang agaknya tidak terlalu populer. Merekalah orang-orang yang sering terlupakan, tetapi ternyata memiliki peran yang besar bagi pelayanan Rasul Paulus. Ada Tikhikus yang menjadi pembawa pesan serta Onesimus yang menemaninya (ay. 7, 9). Secara sepintas, peranan mereka terkesan tidak besar. Tikhikus dan Onesimus “hanya” bertugas sebagai kurir yang mengantarkan pesan dari Rasul Paulus kepada jemaat Kolose. Namun, cobalah bayangkan. Apa jadinya dunia ini jika tidak ada orang-orang sederhana yang mau melakukan tugastugas sederhana seperti Tikhikus dan Onesimus?

Bunda Teresa juga pernah mengatakan, “Tuhan tidak memanggilku untuk menjadi berhasil. Ia memanggilku untuk menjadi setia.” Teens, keberhasilan hidup orang Kristen yang sesungguhnya terletak bukan pada prestasi semata-mata, melainkan pada kesetiaan untuk melakukan pekerjaan sekecil apa pun yang Tuhan percayakan.