Matius 24:36-44

“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”

(Mat. 24:42)

 

 

Dalam suatu pertandingan sepak bola kesebelasan A menggempur pertahanan kesebelasan B. Statistik penguasaan bola 80%-20% untuk kesebelasan A. Walau begitu, kiper kesebelasan A tetap konsisten berteriak mengingatkan rekan-rekan setimnya, terutama para bek, untuk berjaga-jaga mengantisipasi serangan balik dari kesebelasan B. Jangan sampai lengah.

 

Berjaga-jaga adalah tindakan aktif. Tidak ada orang yang bisa berjaga-jaga dengan pasif, tanpa melakukan apaapa. Jika kita mau berjaga-jaga terhadap pencuri, kita harus aktif bertindak. Kita memasang pagar, mengunci pintu, mengunci jendela rumah, dan segala hal lain untuk mengantisipasi kemungkinan pencuri datang. Demikian pula sikap kita dalam menantikan kedatangan Tuhan (Mat. 24:42). Kita tidak dapat bersikap pasif menunggu sampai Tuhan datang, lalu terkejut saat Ia datang. Kita bertanggung jawab untuk aktif menantikan kedatangan-Nya: melakukan kehendak-Nya sebagaimana firman Tuhan, menjaga kekudusan hidup kita, dan sebagainya.

 

Youth, waktu kedatangan Tuhan memang seperti waktu kedatangan pencuri yang tak terduga. Namun, kedatangan itu bagi kita adalah sukacita karena kita dapat hidup kekal dalam Kerajaan Allah yang mencapai penggenapannya. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak percaya dan tidak siap menyambut-Nya, kedatangan itu adalah malapetaka karena Ia akan persis seperti pencuri yang akan mengambil semuanya dari hidup orang yang tidak percaya. Yang tersisa hanya ratap tangis dalam penghukuman kekal. Akan dalam posisi yang manakah kita? Sebagai orang yang siap sedia atau yang tidak peduli? 

 

1. Mengapa Yesus mengingatkan untuk berjaga-jaga?

2. Apa respons Anda jika ada seseorang atau suatu komunitas yang mengklaim mengetahui hari kedatangan Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Memiliki iman yang teguh dan hikmat yang antisipatif.