Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.

(Ams. 15:18)

Lloyd Cory membuat ilustrasi tentang seorang perempuan miskin yang harus mencuci pakaian dengan tangan. Sesudah semua cucian dijemur pada tali yang ditopang dua tonggak kayu, tiba-tiba kayu penopangnya roboh. Pakaian-pakaian tersebut harus dicuci dan dijemur kembali. Saat semuanya sudah dijemur, seekor anjing datang berlarian di sekitar kayu penyangga, merobohkannya lalu menginjak-injaknya. Perempuan tersebut memungutinya sambil berkata, “Anjing itu pintar sekali, tidak ada satu pakaian pun yang lolos darinya.”

Sobat Lansia yang dikasihi Kristus, kesabaran memang membutuhkan keberanian untuk menjalani kenyataan yang kita alami dengan sikap yang tenang. Kesabaran bukanlah kelemahan, melainkan memenangkan situasi dan tidak mau dilemahkan dalam tekanannya. Dalam iman kita juga diajak untuk menjadi bijaksana menjalani hari-hari kita. Ada banyak pertengkaran yang dapat dihindari jika kita tidak menyerahkan diri kepada emosi. Sebab, ketidaksabaran sering mendatangkan penyesalan. Sebaliknya, kesabaran membuat hidup kita bahagia dan menjadi teladan bagi siapa pun yang berkomunikasi dengan kita, khususnya anggota keluarga kita. 

DOA:

Tuhan, kami mohon supaya kami diberi hati yang penuh kesabaran dalam menghadapi berbagai perubahan keadaan dan kenyataan yang harus kami jalani. Amin.