Mazmur 72:1-7, 18-19

… dan kiranya kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi.

(Mzm. 72:19)

 

 

Kemuliaan hanya bagi Tuhan (Soli Deo Gloria). Inilah ungkapan yang sering kita dengar dalam banyak kesempatan dan percakapan dengan orang-orang Kristen. Tentu maknanya baik; bahwa hanya Tuhanlah yang dimuliakan dalam apa pun yang dikerjakan dan dilakukan. Pertanyaannya adalah bagaimana kenyataannya? Bukankah banyak orang Kristen ingin dipuji, diakui, dan dimuliakan?

 

Bagian akhir dari Mazmur 72 mengajak pembacanya tidak saja untuk memuji-muji Tuhan karena berbagai perbuatan-Nya yang luar biasa, tetapi juga untuk memuliakan Tuhan dalam arti yang sesungguhnya. Memuliakan Tuhan dapat dilakukan dengan cara mewujudnyatakan sifat-sifat Allah dalam hidup: kudus, panjang sabar, kasih setia, pengampun, adil, dan lain-lain. Hidup yang memuliakan Tuhan adalah hidup yang mewujudnyatakan sifat-sifat Allah itu dalam relasi dengan sesama manusia dan seluruh ciptaan. Pola hidup seperti ini tidak membuat kita terjebak untuk mencari puji-pujian yang sia-sia atau pengakuan diri serta tidak membatasi berbagai perbuatan baik yang kita lakukan. Dipuji atau tidak, diakui atau tidak, semua kita lakukan demi kemuliaan Tuhan. Dengan begitu, tidak ada beban atau tuntutan pada diri. Semua dilakukan dengan gembira.

 

Youth, tidaklah salah jika kita dipuji atau diakui. Yang salah adalah kita haus akan pujian dan pengakuan. Akibatnya, semua perbuatan baik dilakukan hanya demi mendapatkan hal-hal itu dan akhirnya Tuhan tidak punya tempat dalam karya hidup kita. Kita terjebak untuk menjadi lebih besar dan Tuhan menjadi lebih kecil, tidak tampak, bahkan tidak terlihat.

 

1. Apa maksudnya memuliakan Tuhan?

2. Hal-hal apa yang Youth lakukan agar tidak haus pujian dan pengakuan?

 

 

Pokok Doa:

Menjadi pribadi yang tangguh yang tidak mencari kemuliaan diri.