Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

(2Kor. 4:1)

Ibu Marni sedang mengamat-amati foto kenangan masa lalu. Di foto-foto itu tampak gambar dirinya sedang melakukan pelayanan di gereja. Ia teringat betapa aktifnya dia di masa mudanya. Ia melayani di Sekolah Minggu, Remaja, dan juga menjadi seorang penatua. Semangat pelayanan itu tak meredup dalam dirinya meskipun saat ini dia tidak dapat lagi bergerak selincah dan secepat dulu karena harus bergantung pada kursi roda. Ibu Marni memilih pelayanan tim doa di gerejanya. Ia selalu mendapatkan kiriman pokok doa untuk ia doakan dalam waktu doanya di rumah. Ia melakukannya dengan semangat dan sukacita.

Sobat Lansia, pelayanan adalah sebuah anugerah yang Allah percayakan kepada kita. Pelayanan ini diberikan berdasarkan kemurahan Allah yang memampukan kita untuk terus melakukannya, bukan saja di masa muda, melainkan juga di masa tua kita. Bentuk pelayanan kita pasti mengalami perubahan seiring dengan kondisi yang kita alami. Namun, pelayanan itu masih dipercayakan kepada kita di dalam pertolongan dan berkat-Nya. Mari kita terus melakukannya dengan tekun, setia, dan sukacita. Kondisi yang kita alami sebagai lansia tidak memadamkan semangat kita untuk melayani Allah dengan setia.

DOA:

Ya Allah, mampukanlah kami untuk melayani-Mu dengan setia. Kiranya dalam kemurahan Tuhan, sukacita kami meluap untuk terus mengerjakannya demi kemuliaan nama-Mu. Jauhkanlah dari kami sikap tawar hati. Amin.