Matius 3:1-12

“Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

(Mat. 3:8)

 

 

Ada dua jenis sikap tobat: tobat yang sungguh-sungguh dan tobat yang pura-pura. Jenis yang kedua biasanya dikenal dengan istilah “tomat”. Tobat, tetapi kumat. Dalam kenyataan, boleh jadi lebih banyak kumatnya daripada tobatnya.

 

Berita yang dibawa oleh Yohanes Pembaptis dalam teks Alkitab hari ini merupakan seruan pertobatan. Tentu pertobatan yang sungguhsungguh. Sebuah pertobatan yang autentik. Bukan tobat, tetapi kumat. Karena itu, istilah “bertobatlah” diambil dari kata Yunani metanoeite. Kata ini dapat dimengerti dalam tiga bentuk pertobatan. Pertama, pertobatan pikiran. Melaluinya, umat diajak merenungkan ulang orientasi utama dari pikiran mereka. Ke manakah pikiran mereka selama ini tertuju? Kedua, pertobatan hati. Apa yang dipikirkan akan diproses di dalam hati manusia. Sastra Ibrani memandang hati sebagai pusat kehidupan yang harus dijaga dengan waspada. Di sinilah pentingnya hati dalam sebuah pertobatan. Ketiga, pembaruan hidup. Perubahan pikiran dan hati tentu bermuara pada perubahan tingkah laku. Itulah sebabnya Yohanes berseru, “Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”

 

Youth, ketiga bentuk pertobatan yang menuju pada pembaruan ini mengantarkan kita untuk hidup dalam Kerajaan Allah secara benar dan autentik. Hidup pertobatan tidaklah mudah. Ada upaya sungguh-sungguh dan serius untuk fokus kepada Tuhan. Tantangannya banyak. Godaan yang datang tidaklah mudah. Sekali kita melangkah dalam tekad dan komitmen iman yang sungguh-sungguh, kita tidak saja diubahkan, tetapi hidup kita juga mampu memberi dampak yang signifikan bagi kehidupan orang lain.

 

1. Apa arti kata “bertobatlah” yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis?

2. Hal apa yang paling ingin Youth ubah untuk hidup dalam pertobatan?

 

 

Pokok Doa:

Kemampuan untuk tetap teguh dan setia dalam jalan pertobatan.