8
Dec

ALLAH MENDENGAR (?)

Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

(Mzm. 22:2)

 

 

Rasa sakit yang didera Caty tak tertahankan. Semua upaya pengobatan sudah dilakukan, tetapi rasa sakit tak kunjung mereda. Caty bukan hanya berhadapan dengan rasa sakit, melainkan juga rasa lelah, putus asa. Tak ada lagi kata yang terucap, tetapi hati terus berseru dan bertanya, mengapa Tuhan berdiam diri? Sampai suatu ketika, Caty merenungkan kembali dan melihat hidupnya. Perlahan ia mulai merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Tuhan hadir lewat kehadiran pasangannya, anak-anak dan cucunya yang selalu memberi semangat. Lewat dokter dan banyak lagi. Sesungguhnya Allah mendengar dan selalu hadir.

 

Sahabat Lansia, ketika kita berada dalam situasi sulit, biasanya seluruh arah hidup kita tertuju pada kesulitan itu. Pikiran, perasaan, tubuh kita bereaksi terhadap kesulitan yang kita alami. Hal itu memengaruhi kita untuk merasakan kehadiran Allah. Seruan “apakah Allah mendengar seruanku?” adalah seruan yang sama seperti ungkapan pemazmur dalam keadaannya yang terimpit. Namun, jika kita membaca ayat-ayat selanjutnya, pemazmur pun merasakan kehadiran dan kuasa Tuhan yang memberkatinya. Allah hadir dalam kuasa dan cinta-Nya. Merasakan kehadiran Allah membutuhkan kepekaan.

 

 

DOA:

Ya Allah, di dalam cinta dan kuasa-Mu, sentuhlah hati dan pikiran kami agar kami selalu merasakan kehadiran-Mu dalam setiap liku pengalaman hidup kami. Amin.

Multiple Ajax Calendar

December 2022
S M T W T F S
« Nov   Jan »
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama