Rut 1:6-18

“… bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku ….”

(Rut 1:16)

 

 

Beriman dalam situasi menyenangkan merupakan hal mudah. Namun, masihkah orang tetap mampu beriman dengan benar kepada Tuhan dalam situasi sukar dan penuh penderitaan? Jika ya, apa penyebab orang tetap teguh dalam iman kepada Tuhan dalam situasi sulit semacam itu?

 

Perjalanan hidup Naomi dan Rut sungguh tragis. Naomi kehilangan suami dan anak-anak, sedangkan Rut kehilangan suami dan tidak mempunyai anak. Selain itu, Rut adalah perempuan Moab, bangsa asing yang dipandang rendah Israel. Lewat percakapan panjang, Rut memilih ikut bersama Naomi, yang tak punya apa-apa, untuk kembali ke Israel. Ia siap menerima risiko didiskriminasi dan dipandang rendah sebagai janda dan perempuan asing. Pernyataan tegas Rut kepada Naomi menjadi sebuah pengakuan imannya. Rut memilih bangsa dan Allahnya Naomi menjadi bangsa dan Allahnya. Penegasan dan pengakuan iman seperti ini menggambarkan betapa Naomi dan keluarganya memberi dampak pada kehidupan iman seorang Rut secara luar biasa. Rut memilih hal ini tentu karena ia mengenal Allah dari perjalanan hidupnya bersama keluarga Naomi. Rut mengalami anugerah Allah selama hidup bersama keluarga Naomi dan karena itu, ia tidak mau berpaling dari anugerah itu. Ia yakin betul bahwa hidup dalam anugerah Allah, betapa pun sulitnya, adalah kehidupan yang terbaik dan ada dalam pemeliharaan serta rancangan Allah.

 

Youth, menjalani hidup Kekristenan bukan semata ritual keagamaan. Panggilan hidup Kekristenan ada pada bagaimana kita memberi dampak bagi kehidupan orang lain sehingga mereka mengalami kasih karunia Allah dalam hidupnya sebagaimana pengalaman Rut. 

 

1. Apa penyebab Rut bersikeras untuk ikut bersama Naomi?

2. Hidup berdampak dalam hal apa yang telah Youth nyatakan bagi sesama?

 

 

Pokok Doa:

Hidup yang berdampak dan menghadirkan kasih Tuhan bagi sesama.