Kisah Para Rasul 16:13-18

Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah.

(Kisah Para Rasul 16:14)

Pekerjaan pemberitaan Injil tidak hanya dilakukan oleh para rasul atau murid Yesus Kristus. Ada banyak orang, keluarga, dan komunitas yang terlibat dan membantu pelayanan kabar keselamatan. Beragam orang itu berasal dari berbagai tempat dan memiliki profesi serta talenta yang berbeda. Semuanya dipakai oleh Tuhan supaya makin banyak orang menerima berita sukacita dan percaya kepada Yesus Kristus. Kali ini kita akan berkenalan dengan seorang perempuan yang diberkati bernama Lidia.

Lidia berasal dari sebuah kota bernama Tiatira (sekarang Turki). Ia adalah penganut agama Yahudi dan pebisnis kain ungu yang sukses. Usahanya ini makin besar ketika dijalankan di kota Filipi. Itulah mengapa Lidia dikenal sebagai “penjual kain ungu dari kota Tiatira” (ay. 14). Kain ungu di masa itu sangat mahal. Hanya orang kaya yang mampu membelinya. Ketika Paulus, Silas, dan Lukas memberitakan Injil di Filipi, Lidia mendengarkan dan menjadi percaya kepada Yesus. Ia dan seisi rumahnya memutuskan untuk dibaptis (ay. 14-15). Ia menjadi orang Eropa pertama yang bertobat dan memberi diri dibaptis oleh pengajaran Rasul Paulus. Lidia dikenal ramah, baik hati, dan selalu menolong pekerjaan pemberitaan Injil. Ia dengan penuh sukacita memberikan tumpangan bagi para rasul (ay. 15) dan menolong mereka dari kesusahan akibat pemberitaan Injil (Kis. 16:40). Ia adalah sosok perempuan pelayan yang takut akan Allah (Kis. 17:4). Keramahtamahannya selalu menjadi kesan yang membekas di jemaat Filipi (Flp. 1:5, 4:10).

Teens, mungkin kita tidak memiliki karunia untuk mengajar atau memberitakan firman, tetapi bukan berarti kita tidak bisa dipakai Tuhan. Melayani dan berbagi berkat adalah karunia yang juga sama berharganya (Rm. 12:7-8). Keramahtamahan (hospitality) sangat dibutuhkan dalam dunia yang makin egois dan individualistis. Hadirkanlah itu sebagai salah satu peran untuk memberikan wajah yang ramah bagi pemberitaan Injil. Menyambut orang asing sebagai perwujudan dari wajah Yesus Kristus.