Matius 11:2-11

“Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat ….”

(Mat. 11:4)

 

 

Pengalaman berbicara lebih kuat daripada serangkaian teori. Lain di atas kertas, lain di lapangan. Begitulah kira-kira anggapan mereka yang menaruh keyakinan pada pengalaman empiris. Dalam kenyataannya, pengalaman di lapangan pada akhirnya dapat melahirkan sebuah konsep atau teori yang baru. Kalau begitu, bagaimana dengan hidup beriman?

 

Perkataan Yesus kepada murid-murid Yohanes Pembaptis mengarahkan mereka pada pernyataan empiris Yesus. Yesus tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung. Ia menyuruh mereka pergi dan memberi jawaban berdasarkan pengalaman, “… apa yang kamu dengar dan kamu lihat.” Mereka telah mengalami Yesus dan berbagai pekerjaan mukjizat-Nya. Pengalaman itu lebih dari cukup untuk meyakinkan Yohanes Pembaptis tentang Yesus. Maklum saja, saat itu Yohanes Pembaptis sedang dipenjara karena mengkritik Herodes terkait perkawinannya. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bersama Tuhan dapat menjadi dasar yang kuat bagi hidup beriman. Mengalami perjumpaan dengan Tuhan dalam berbagai peristiwa hidup dapat menjadi konfirmasi hidup beriman yang terus diteguhkan. Dengan begitu, orang tidak hanya sebatas tahu tentang Tuhan atau mengenal-Nya, tetapi juga terus melangkah sampai pada tahapan mengalami perjumpaan dengan-Nya.

 

Youth, untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan, kita tentu butuh proses dan kesungguhan hati. Kedua hal ini yang akan terus mengarahkan hati, menjaga kewarasan iman, dan memurnikan kesadaran kita akan kehadiran-Nya dalam setiap langkah dan peristiwa hidup yang dialami.

 

1. Bagaimana respons Yesus dalam menjawab pertanyaan Yohanes Pembaptis?

2. Bagaimana pengalaman perjumpaan Youth dengan Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Mengalami kehadiran Tuhan dalam tiap peristiwa hidup.