Roma 16:1-16

… supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya.

(Roma 16:2)

Teresa adalah seorang biarawati pendiri Missionaries of Charity (Ordo Cinta Kasih). Kisah pelayanannya terhadap kaum papa di daerah kumuh bernama Kalkuta di India telah diketahui dunia. Namun, Suster Teresa tidak bekerja sendirian. Bersama dengan mereka yang bergabung dalam ordo yang didirikannya, mereka bahu-membahu menolong manusia yang kelaparan dan sakit parah yang banyak sekali tergeletak di pinggir jalan tanpa ada yang memperhatikan. Di gedung susteran yang sekaligus difungsikan sebagai rumah singgah, ordo ini menolong kaum papa yang sakit dan tak berdaya dari berbagai latar belakang agama. Setiap manusia berharga dan layak dicintai. Demikianlah yang ordo ini percayai. Seorang jurnalis, Michael T. Kaufman, menulis, “Tidak ada erangan, tangisan, dan gestur mengasihani diri sendiri. Mereka yang sembuh keluar dengan merasa diri mereka lebih kuat dan berharga.”

Kisah perjalanan kerasulan Paulus bukanlah kisah seorang pelayan yang bekerja sendirian. Ada banyak orang dengan berbagai latar belakang keahlian yang ambil bagian dalam pelayanan. Itulah mengapa dalam suratnya kepada jemaat di Roma, secara khusus di sepanjang pasal 16, Paulus menyapa rekan-rekan sekerjanya. Merekalah yang selama ini telah membantu pelayanan pekabaran Injil. Beberapa yang disebutkan oleh Paulus sebagai rekan pelayanannya adalah Febe, Priskila dan Akwila, Urbanus, Herodion, Trifena dan Trifosa, Persis, dan Rufus (ay. 1-15). Melalui berbagai karunia masing-masing, mereka semua telah berjuang bersama Paulus dalam mewartakan kabar sukacita kepada segala bangsa.

Teens, gunakanlah apa pun karunia dan talenta yang kita miliki bagi kemuliaan Kristus semata. Bekerjasamalah dengan rekan sepelayanan, keluarga, dan teman untuk mewujudnyatakan kasih kepada sesama yang menderita, lapar, sakit, kesepian, dan nelangsa di sekitar kita.