Galatia 3:23-29

Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.

(Gal. 3:28) 

 

 

Marthin Luther King, Jr. merupakan pendeta dan aktivis hak-hak sipil Amerika Serikat yang berjuang menentang rasisme semasa hidupnya. Ia memimpikan Amerika Serikat (dan tentunya dunia) bebas dari pembedaan manusia menurut warna kulit dan status sosial. Ia berjuang demi terwujudnya masyarakat yang egaliter. Di akhir pidatonya yang terkenal, I Have a Dream, yang disampaikan di Lincoln Memorial pada tahun 1963, ia menyinggung kata-kata Rasul Paulus dalam Galatia 3:28. Kata-kata itu begitu kuat memengaruhinya secara positif.

 

Di tengah tantangan ajaran palsu untuk hidup menurut hukum Taurat dan pengaruh sistem budak Yunani Romawi, Paulus menjelaskan keutamaan Kristus sebagai landasan hidup beriman. Baginya, Kristus menyatukan dan merobohkan dinding pemisah dan stratifikasi dalam tatanan hidup masyarakat. Di dalam Kristus dan anugerah-Nya, semua orang sama di hadapan Allah. Ia menggambarkan sebuah masyarakat utopis-ideal yang hidup bersama di bawah langit yang sama. Cita-cita ini dipengaruhi oleh“kosmopolitanisme”, sebuah gagasan filosofis populer di Kekaisaran Romawi awal, yakni keyakinan bahwa semua orang adalah warga kosmos pertama dan penting. Asal-usul kosmik bersama ini menghubungkan semua orang satu sama lain dengan yang ilahi; dan ini menunjukkan bahwa semua orang dapat hidup dalam masyarakat yang bersatu daripada terbagi menjadi komunitas etnis dan geografis yang berbeda.

 

Youth, hidup dalam kebersamaan dan merayakan perbedaan sebagai perwujudan iman kepada Kristus adalah gambaran indah untuk membangun komunitas yang damai. Kita perlu mengambil peran dan tanggung jawab untuk mengupayakannya dalam kapasitas kita masing-masing.

 

1. Apa dampak ketika seseorang hidup dalam kesatuan di dalam Kristus?

2. Peran apa yang telah, sedang, dan akan Youth lakukan untuk menghadirkan kehidupan yang egaliter?

 

 

Pokok Doa:

Menjadi pribadi yang tidak membeda-bedakan orang lain.