Nehemia 3:1-32

Maka bersiaplah imam besar Elyasib dan para imam, saudara-saudaranya, lalu membangun kembali pintu gerbang Domba.

(Nehemia 3:1)

Pada tahun 2015 lalu sebuah gereja bernama GKI Kartasura di Jawa Tengah memulai proses pembangunan gedung pendukung pelayanan. Bangunan itu sangat dibutuhkan untuk menunjang pelayanan Sekolah Minggu dan komisi-komisi gereja. Secara jumlah jemaat dan kondisi ekonomi, GKI Kartasura termasuk gereja kecil. Namun, hal itu sama sekali tidak menyurutkan pengharapan mereka. Berbekal iman percaya atas penyertaan Tuhan dan semangat kebersamaan, pembangunan pun dimulai. Masingmasing jemaat dengan penuh sukacita membantu sesuai dengan kemampuannya. Selain persembahan uang, ada pula yang membawa semen, batu, batu bata, pasir, kayu, dan keramik. Yang menarik adalah banyak warga jemaat menyisihkan uang untuk kebutuhan hariannya, lalu mengumpulkannya dalam kebaktian Minggu. Mereka menyebutnya “Persembahan Seribu untuk Rumah Tuhan”. Atas berkat Tuhan, pembangunan pun selesai tepat waktu.

Kerja sama yang apik juga terlihat dalam kisah pembangunan kembali tembok Yerusalem. Sebagai pemimpin, Nehemia berhasil mengoordinasi pembangunan dengan tepat dan efektif. Seluruh warga Yerusalem berpartisipasi dalam pembangunan ini. Mereka terdiri dari para pemimpin rohani (ay. 1, 22, 28), setiap keluarga sesuai dengan daerah tempat tinggalnya, tukang emas dan juru campur rempah (ay. 8), orang Lewi (ay. 17), para budak di bait Allah (ay. 26), pedagang (ay. 32), dan segenap umat. Semua orang, dengan beragam kemampuan, dengan gembira membangun bersama. Dengan begitu, pekerjaan besar menjadi ringan dan dapat diselesaikan sesuai rencana. Atas berkat Allah, pembangunan rampung dengan baik, hingga ke bagian terakhir, yakni Gerbang Domba.

Teens, melalui kesehatian dan kerja sama, banyak kendala dan tantangan dapat diatasi. Bagaimana dengan komunitas tempat kita tergabung di dalamnya? Sudahkah kesehatian dan kerja sama menjadi spirit di dalamnya?