Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.

(Ams. 17:6)

Seorang ayah berusia tiga puluh delapan tahun di kota Heifei, Tiongkok, rela menjadi “kuda-kudaan” di emperan jalan demi mengumpulkan kepingan receh untuk pengobatan anak tercintanya yang menderita penyakit kanker sel darah putih atau leukimia. Cara tak biasa yang dia lakukan ini dengan memakai topeng kuda dan menawarkan para pejalan kaki menaiki badannya layaknya kuda. Dia memasang tarif sebesar lima kuai atau setara dengan dua belas ribu rupiah untuk sekali ditunggangi.

Perjuangan orangtua merawat dan bertanggung jawab pada keluarga menjadi teladan bagi generasi muda untuk melakukan hal yang sama. Ada begitu banyak kisah dalam keseharian atau bahkan kita alami sendiri bagaimana para orangtua berjuang memberi yang terbaik bagi keluarga dengan cintanya. Amsal menuliskan keteladanan adalah sumber kebanggaan yang juga kemudian diteruskan dalam keluarga. Sahabat Lansia, tentu kita pun merasakan hal yang sama. Semua perjuangan kita seakan terbayar lunas ketika anggota keluarga tumbuh sehat, berhasil berkarya dan menjadi berkat. Sama bangganya anggota keluarga melihat perjuangan penuh kasih yang telah mereka lihat dalam hidup orangtuanya. Ini adalah kebahagiaan sejati anugerah Allah.

DOA:

Ya Allah, kami bersyukur untuk kehangatan hidup berkeluarga yang Kau berikan. Kami bersyukur untuk semangat juang generasi muda. Kami bersyukur untuk setiap kebaikan yang diupayakan. Kiranya kasih Tuhan memenuhi hidup kami. Amin.