1 Yohanes 5:1-12

Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.

(1Yoh. 5:3)

 

 

Semua orang sepakat bahwa cinta perlu bukti. Mencintai bukanlah serangkaian kata-kata romantis, bukan pula perilaku yang banyak dikenal dengan istilah bucin. Mencintai adalah proses pembuktian yang diwujudkan lewat tindakan nyata.

 

Penulis Surat 1 Yohanes mengingatkan bahwa setiap orang yang percaya “Yesus adalah Mesias” lahir dari Allah. Mereka tidak punya alasan untuk takut karena mereka adalah milik Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, mereka dapat meyakini bahwa mereka dikasihi dan dilindungi oleh orangtua Ilahi mereka. Karena itu, mengasihi Tuhan dan sesama serta menaati perintah-perintah-Nya membentuk hubungan yang tidak terpisahkan. Dalam penggambaran realitas ini, 1 Yohanes menggemakan percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya pada malam sebelum kematian-Nya, “Jikalau kamu mengashihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku … Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya” (Yoh. 14:15, 21). Cinta kepada Tuhan tidak terdiri dari pengalaman ekstase atau perasaan pribadi, tetapi dari ketaatan yang konkret, terbuka, dan terlihat nyata.

 

Youth, cinta kepada Tuhan dan sesama tidak dapat dipisahkan. Itulah inti perintah-Nya. Kita tahu bahwa kita mencintai Tuhan melalui mencintai orang lain. Kita tahu kita mencintai orang lain karena kita mencintai Tuhan. Tidak ada cinta Tuhan tanpa cinta sesama. Inilah lingkaran kasih dan hubungan sebab akibat karena mencintai dan dicintai Tuhan.

 

1. Apa bukti cinta kepada Tuhan menurut teks Alkitab hari ini?

2. Hal-hal apa yang Youth nyatakan sebagai pembuktian cinta kepada Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Mengasihi Tuhan dalam wujud mengasihi sesama.