1 Raja-raja 3:5-14

“Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu….”

(1Raj. 3:9)

 

 

Kisah Aladin dan lampu ajaib adalah sebuah karya legendaris yang ditampilkan baik lewat film maupun pentas opera di berbagai negara. Dalam kisah itu Aladin diberi kesempatan untuk mengajukan tiga permintaan. Menariknya, semua permintaan yang diajukan bukan demi kesenangan diri sendiri, melainkan demi orang lain. Kesempatan terakhir dipakai untuk membebaskan jin dari lampu ajaib.

 

Jika Aladin diberi tiga kesempatan, tidak demikian halnya dengan Salomo. Ia hanya diberi satu kesempatan oleh Allah untuk meminta. Ia tidak meminta kekayaan, umur panjang, atau nyawa musuh. Namun, yang ia minta adalah hati yang paham menimbang perkara. Ia meminta hikmat dari Tuhan. Karena apa yang diminta Salomo baik di mata Tuhan, ia juga diberikan kekayaan dan kemuliaan, yang tidak ia minta. Salomo mengerti bahwa tanggung jawab yang akan diemban tidaklah mudah. Ia meminta hikmat dari Tuhan agar dapat menghakimi dengan adil. Ia yakin bahwa dengan hikmat Tuhan, ia akan mampu menjalankan tanggung jawabnya. Apa yang diminta tidak berkaitan dengan kepentingan diri sendiri, tetapi orang lain.

 

Hari ini adalah “anak tangga terakhir” di tahun 2022. Kita akan segera memasuki tahun yang baru. Apa yang Youth minta dari Tuhan untuk mengawali tahun yang baru? Sebagaimana Salomo, kiranya hati yang paham menimbang segala sesuatu menjadi kerinduan kita untuk diperlengkapi oleh Tuhan dalam menapaki tahun-tahun yang dirahmati-Nya. Kita tidak tahu apa dan bagaimana masa depan yang dijalani. Namun dalam tuntunan hikmat-Nya, kita mampu menjalaninya dengan baik. Tuhan menolong kita.

 

1. Apa tujuan Salomo meminta hikmat dari Allah?

2. Sejauh mana hikmat Allah berperan dalam hidup Youth?

 

 

Pokok Doa:

Menjadi pribadi yang dituntun oleh hikmat Allah.