Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
(2Kor. 4:16)

Perjumpaan pribadi Pak Sujoso dengan Kristus telah mengubah arah dan tujuan hidupnya. Ia seperti menemukan penawar racun yang telah menyelamatkannya dari racun yang mematikan. Ia tahu banyak orang memerlukan penawar racun ini agar bisa selamat dan tetap hidup. Itu sebabnya, dengan antusias ia terus membagikan apa yang didapatnya kepada orang-orang di sekitarnya, bahkan terus merambah ke desa-desa lainnya. Ia membaktikan seluruh hidupnya untuk mewartakan Kristus. Bahkan ketika usianya tidak lagi muda dan kekuatannya juga mulai berkurang, ia tetap setia memberitakan Kristus dengan gawainya. Usia lanjut dan semua keterbatasan lainnya tidak dapat menghentikannya.

Sobat Lansia, Rasul Paulus juga mengakui bagaimana kekuatannya secara lahiriah bisa merosot karena usia bertambah dan juga karena sakit yang dideritanya. Namun, semua kelemahan secara lahiriah itu tidak melemahkan batinnya. Dengan semua kelemahan yang ada padanya, Paulus tetap bersemangat memberitakan Injil Kristus. Kelemahan tidak membuatnya mundur dan tawar hati. Ia justru makin giat mewartakan pengharapan yang dimilikinya dalam Kristus. Janganlah kelemahan dan keterbatasan lahiriah kita menjadi halangan untuk mewartakan Kristus.

DOA:
Bapa, terus kuatkan manusia batiniah kami, supaya kami tetap kuat
berpegang pada pengharapan yang kami miliki di dalam Tuhan dan
tetap giat memberitakannya. Amin.