Keluaran 6:2-8

Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
(Keluaran. 6:8)

Di masa lalu ada seorang bijak yang mengatakan bahwa anjing yang hidup lebih baik daripada singa yang mati. Sebab, anjing yang hidup itu masih ada harapan.

Pascakematian Yusuf di Mesir keadaan orang Israel memburuk. Memang mereka mendapat tempat khusus, tetapi penguasa Mesir memperlakukan mereka sebagai budak. Mereka harus bekerja sedemikian rupa memenuhi kebutuhan pembangunan di Mesir. Perbudakan yang mereka alami sangat berat sebab apa yang dituntut dari mereka tidak diimbangi dengan kebutuhan mereka. Di tengah situasi seperti itu mereka sudah putus asa sehingga ketika Musa datang dengan kabar baik pun tidak berdampak. Yahweh (ditulis dengan kapital TUHAN) dengan gamblang menyatakan bahwa Ia akan menjadikan Israel sebagai umat- Nya dan karena itu, Ia akan membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ini berita yang luar biasa dan mestinya disambut dengan kesukaan. Namun, keputusasaan telah membuat orang Israel gagal untuk mendengar dengan sungguh-sungguh dan menyimak apa yang TUHAN sampaikan.

Youth, kehidupan selalu diisi dengan berbagai persoalan yang membawa pasang surut. Fokusnya adalah pada cara setiap orang merespons persoalan yang ada. Orang yang berfokus pada masalah tentu akan berbeda dengan mereka yang berfokus pada solusi. Pada yang pertama tentu akan lebih mudah putus asa sebab mereka akan merasa tidak ada jalan keluar. Sebaliknya, pada yang kedua akan lebih mudah untuk menemukan jalan keluar sebab mereka memelihara harapan atau asa. Seberat apa pun persoalan yang sedang dihadapi, tetaplah berharap agar bisa mendengar suara Tuhan yang membimbing ke jalan keluar.

1. Mengapa orang Israel putus asa?
2. Upaya apa yang perlu dilakukan untuk memelihara harapan?

Pokok Doa:

Agar tidak putus asa.