Roma 1:8-17

Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
(Roma 1:17)

Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Ini menjadi peribahasa yang paling sederhana untuk mengingatkan orang betapa pentingnya dipercaya oleh sesama.

Dalam hidup keagamaan, kepercayaan yang pertama dan terutama ditujukan kepada Allah. Kepercayaan kepada Allah biasanya disebut sebagai iman. Ini adalah kepercayaan yang paling dasar. Paulus menegaskan hal ini dengan sangat jelas kepada jemaat di Roma. Mengapa? Roma sebagai ibu kota dari kekaisaran pada saat itu bukan saja kota yang sangat besar, melainkan juga penuh dengan berbagai macam ajaran. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang Kristen di Roma yang belum sempat dikunjungi oleh Paulus. Karena itu, dalam suratnya Paulus sangat mendorong orang Kristen di Roma agar tidak tergoda dengan pengajaran lain dan tetap berpegang teguh pada kabar baik yang diberitakannya. Kalaupun orang Kristen di Roma menghadapi penganiayaan, mereka harus bertahan dan tetap percaya, tetap beriman kepada Allah yang sudah menyelamatkan mereka di dalam dan melalui Yesus Kristus.

Youth, hidup sebagai orang Kristen memang tidak pernah mudah. Namun, itu bukan alasan untuk mengingkari iman kita kepada Allah. Sebaliknya, justru di tengah berbagai tantangan itulah iman kita punya kesempatan untuk diuji dan mengalami pertumbuhan. Karena itu, pesan Paulus bagi jemaat di Roma juga masih relevan bagi kita saat ini: Hiduplah oleh iman. Kesukaran dan tantangan terhadap iman kita adalah kesempatan untuk memurnikan keyakinan kepada Allah agar makin kokoh.

1. Mengapa Paulus sangat ingin berkunjung ke Roma?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi untuk hidup sesuai dengan iman Kristen?

Pokok Doa:

Agar dapat hidup dengan iman.