Matius 4:1-11

Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(Matius 4:1)

Kemajuan teknologi dapat dicerap seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, ia memberi banyak kemudahan. Di sisi lain, ia memberi banyak tantangan. Salah satu tantangannya adalah proses yang cepat sehingga orang dapat kehilangan hal-hal indah yang dapat muncul dalam proses itu.

Yesus tahu betul tujuan hidup-Nya. Ia akan mati untuk menebus manusia dari belenggu dosa. Karena itu, Ia harus betul-betul memperhatikan seluruh laku hidup-Nya. Tidak boleh ada cela sedikit pun yang akan berakibat fatal bagi proses penyelamatan. Pada saat yang sama, Iblis sangat berkepentingan untuk menggagalkan misi penyelamatan itu. Karena itu, Iblis menggunakan seluruh daya upaya yang ada padanya untuk menggagalkan Yesus menjalankan misi yang dipercayakan kepada-Nya. Kesempatan terbuka lebar ketika Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Ia meminta Yesus melakukan hal-hal yang sangat sederhana dan pasti Yesus mampu melakukannya: mengubah batu menjadi roti, menjatuhkan diri dari tempat tinggi, dan tunduk pada Iblis. Pada pencobaan yang pertama, bila Yesus terpancing untuk memenuhi keinginan-Nya menghilangkan rasa lapar, Ia akan mengubah batu menjadi roti. Yesus pasti bisa melakukan hal itu, tetapi akibatnya fatal: Yesus gagal melewati pencobaan yang juga gagal dilewati oleh manusia lain.

Youth, tentu kita tidak menolak kemajuan teknologi yang memudahkan kerja dan hidup saat ini. Namun, kita perlu mewaspadai semua hal yang bersifat instan, serbacepat. Jalanilah semua proses yang harus dilalui dalam hidup ini agar tidak terjebak dalam pencobaan si jahat.

1. Mengapa Yesus dibawa Roh untuk dicobai Iblis?
2. Hal-hal instan apa saja yang perlu kita waspadai?

Pokok Doa:

Agar kita bersedia untuk ada dalam setiap proses kehidupan.