Yohanes 3:1-7

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus ….
(Yohanes 3:1-2)

Tanggal 23 Oktober 2019 merupakan tanggal pelantikan menteri pertahanan Indonesia yang baru, yakni Prabowo Subianto. Menarik bila kita melihat siapa Prabowo Subianto. Ia merupakan kontestan calon presiden di pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019. Ketika kampanye tidak jarang ia menyuarakan kritikan pedas kepada Presiden Joko Widodo yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Hasilnya, Joko Widodo berhasil memenangkan pilpres dan menjadi presiden Indonesia periode tahun 2019-2024. Meski rival calon presiden, Joko Widodo mengajak Prabowo Subianto untuk menjadi partner kerjanya.

Terkadang kita melihat ada orang yang sulit untuk menerima satu sama lain, terlebih bila memiliki sejarah yang kurang baik. Di dalam Injil kerap kali dikisahkan bagaimana hubungan antara orang Farisi dengan Yesus. Orang Farisi merupakan suatu golongan dari para rabi yang berpegang pada Taurat dan adat Yahudi. Dalam perjalanan pelayanan-Nya, Yesus kerap berselisih paham dengan orang-orang Farisi. Namun, kisah yang kita baca pada teks Alkitab hari ini berbeda. Nikodemus, yang merupakan seorang Farisi, datang kepada Yesus pada malam hari dan Yesus menerima kedatangannya. Selain itu, mereka juga saling mendengarkan dan saling berdiskusi satu sama lain. Di sinilah kita melihat bagaimana Yesus mau menerima semua orang tanpa terkecuali.

Youth, saat ini kita diingatkan untuk meneladan apa yang dilakukan oleh Yesus. Ia bersedia berjumpa dengan semua orang, termasuk dengan golongan yang sering berselisih dengan-Nya. Karena itu, kita jangan ragu untuk membuka diri menerima siapa saja tanpa terkecuali.

1. Mengapa Yesus mau menerima kedatangan Nikodemus?
2. Apa yang membuat kita sulit menerima semua orang?

Pokok Doa:

Keberanian untuk bergaul dengan semua orang.