Kisah Para Rasul 15:35-41

Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah ….
(Kisah Para Rasul 15:39)

Pelayanan di gereja terkadang diwarnai dengan perbedaan pendapat. Contohnya, penjadwalan petugas ibadah. Yang satu berpikir untuk melibatkan anggota jemaat yang belum pernah terlibat untuk memberdayakan jemaat yang ada, tetapi terkadang pelayanan menjadi terhambat karena yang bersangkutan susah dihubungi atau undur diri karena tidak percaya diri. Melihat hal ini, yang lain berpikir untuk melibatkan mereka yang sudah biasa melayani karena pelayanan adalah hal yang serius dan harus dipersiapkan dengan baik. Sebenarnya, kedua pendapat itu tidak salah. Sayangnya, ini sering menimbulkan konflik.

Paulus melakukan perjalanan pelayanan bersama dengan Barnabas ke Antiokhia. Mereka saling mendukung dan melengkapi dalam pemberitaan Injil ke berbagai tempat. Suatu kali Paulus mengajak Barnabas untuk mengunjungi kembali jemaat-jemaat yang telah mereka layani. Barnabas ingin mengajak Yohanes yang disebut Markus dalam perjalanan itu. Namun, Paulus menolak keinginan itu karena sebelumnya Markus menunjukkan sikap ogah-ogahan dalam pelayanan. Barnabas berpandangan bahwa seorang yang pernah gagal perlu diberikan kesempatan kedua. Sementara itu, Paulus memandang pekabaran Injil sangatlah penting sehingga sulit untuk dilakukan oleh seorang penakut seperti Markus ketika ada kesukaran dalam pelayanan. Ketidaksepakatan itu membuat mereka berselisih dan akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah.

Teens, kita sering mengalami perbedaan pendapat, termasuk dalam pelayanan. Hal itu bisa memicu terjadinya perselisihan yang akhirnya memecah belah. Karena itu, penting sekali untuk merespons perbedaan pendapat dengan tepat. Belajarlah untuk tidak memaksakan pendapat sendiri dan menerima pendapat orang lain karena Tuhan menghendaki kita hidup dengan rukun dalam persatuan.