Lukas 24:44-53

Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
(Luk. 24:52)

Seekor anak singa bermain menjelajah hutan. Karena belum menguasai keadaan, ia makin menjauh dari rombongannya hingga akhirnya tersadar bahwa ia tersesat. Dalam situasi itu muncul kawanan serigala hendak menyerang anak singa ini. Karena sudah terdesak, singa kecil itu hanya tertunduk diam dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ketika rombongan serigala hendak menyerangnya, tiba-tiba muncul suara auman yang dahsyat. Suara tersebut membuat serigala-serigala langsung lari pontang-panting karena tahu bahwa sang raja hutan hadir menghampiri anaknya.

Kehadiran seseorang menjadi hal yang penting dalam situasi tertentu. Dalam kisah anak singa di atas, kehadiran induknya mampu mengubah keadaan. Cukup dengan suara auman, situasi yang tadinya menakutkan berubah menjadi harapan. Hal seperti inilah yang juga dirasakan oleh para murid. Kematian Yesus membuat mereka cemas dan galau karena tidak ada lagi Sang Guru di sisi mereka. Namun, hal itu berubah ketika Yesus benar-benar bangkit dan hidup. Kehadiran-Nya membuat para murid kembali memiliki harapan untuk menjalani hidup dan kembali dikuatkan untuk menjalani tugas perutusan.

Youth, terkadang hidup kita sulit bersukacita atas apa yang kita alami. Meski demikian, ingatlah bahwa kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang hidup. Ia terus menyertai kita dalam melewati situasi sulit yang mungkin saat ini kita alami. Jadi, teruslah percaya bahwa Ia menyertai kita sehingga kita pun terus bersukacita, sebagaimana halnya para murid, untuk menghadapi kenyataan hidup ini.

1. Mengapa para murid bersukacita?
2. Mengapa kita sulit untuk percaya pada penyertaan Tuhan?

Pokok Doa:
Hati yang terus percaya akan penyertaan Tuhan.