Yohanes 12:1-11

Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya….
(Yoh. 12:3)

Seorang pemuda divonis dokter mengalami penyumbatan jantung yang serius. Dokter tidak punya pilihan. Pemuda ini harus menjalan operasi bypass jantung. Pemuda ini sangat takut. Operasi bisa saja gagal. Ia tidak siap mati muda. Momen ini mengubah hidupnya selamanya. Sejak itu ia mulai berdoa. Hatinya mulai tertuju kepada Tuhan. Ia berjanji jika masih diberi kesempatan untuk hidup, ia akan hidup untuk melayani Tuhan. Betul saja. Selepas operasi, ia menjadi aktif bergereja. Ia menjadi pelayan ibadah dan pengurus di gereja.

Maria, Marta, dan Lazarus adalah orang-orang yang merasa beruntung. Mereka beruntung bisa mengenal Yesus. Bahkan, mereka telah mengalami sendiri betapa baiknya Yesus yang bijaksana dan penuh kasih. Maria senang mendengar pengajaran-Nya. Ketika Lazarus sakit dan akhirnya meninggal, Yesus melawat mereka. Bahkan, Yesus menghidupkan Lazarus kembali. Ini adalah pengalaman iman luar biasa. Ketiga saudara ini tidak bisa menahan diri untuk meluapkan rasa syukur mereka. Marta memasak untuk Yesus. Maria membasuh kaki Yesus dengan minyak yang sangat mahal. Lazarus menemani Yesus mengobrol dan mendengarkan-Nya. Hal serupa tidak dimiliki Yudas dan para imam sebab mereka tidak punya pengalaman iman yang personal dengan Yesus.

Youth, menjadi seorang Kristen adalah pilihan dan keputusan yang baik. Namun, tidak cukup hanya sampai di situ. Kita harus punya pengalaman iman yang personal dengan Tuhan Yesus. Kita harus membangun kepekaan rohani dengan-Nya setiap hari sehingga kita bisa merasakan campur tangan-Nya dan kebaikan-Nya setiap hari. Inilah yang membuat iman kita akan makin teguh.

1. Mengapa Yudas masih saja mencuri meski sudah mengikut Yesus?
2. Apa pengalaman iman paling berkesan dalam hidup Anda?

Pokok Doa:

Merasakan campur tangan Tuhan dalam hidup setiap hari.