Ibrani 12:1-3

… yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
(Ibr. 12:2)

Seorang pria asal Inggris, Lindsay Hamon, berkeliling dunia dengan memikul salib seberat 25 kg. Ia melakukan aksinya sejak tahun 1987. Ia telah mengunjungi berbagai negara di Benua Eropa dan Asia. “Saya memulai perjalanan dari tempat tinggal saya di Plymouth menuju London. Dari London saya menuju Berlin dan kemudian ke Moskow,” ujarnya seperti dikutip BBC, Rabu 4 Desember 2013. Aksi ini dilakukannya sebagai wujud spiritualitas dan kesaksiannya sebagai seorang Kristen. Ia ingin memperkenalkan salib pada dunia.

Dosa dan beban-beban masa lalu dapat merintangi kemajuan iman kita di dalam Tuhan. Selama dikuasai trauma buruk masa lalu, pribadi kita tidak akan berkembang. Itu sebabnya firman Tuhan hari ini meminta kita untuk melepaskan diri dari semua itu. Bagaimana caranya? Arahkanlah mata hati kepada Yesus Kristus. Bangunlah iman yang teguh kepada-Nya. Hiduplah dalam tuntunan Roh dan firman-Nya. Yesus sendiri sudah memberi teladan dengan Ia rela memikul salib bagi Allah. Ia menjalaninya dengan tekun sebab di balik itu ada penggenapan rencana Allah bagi manusia dan kemuliaan yang tidak bertara.

Youth, masalah dan tantangan hidup akan selalu muncul silih berganti. Namun ketika itu muncul, penting bagi kita berusaha untuk tidak lagi terjatuh ke dalam dosa-dosa masa lalu. Jangan lagi suka mengumpat. Jangan berbuat curang ketika kepepet. Jangan lagi marah kepada Tuhan. Sebaliknya, tekunlah memikul salib kita. Tidak harus seperti cara Hamon di atas, tetapi relalah menderita demi kebaikan dan kebenaran. Teruslah melayani. Percayalah, Tuhan ada di pihak kita. Kemuliaan-Nya akan menjadi upah kita.

1. Mengapa Yesus begitu rela dan tekun memikul derita?
2. Bagaimana cara membangun kerelaan memikul derita?

Pokok Doa:

Mampu bertekun memikul salib kehidupan.