9
Apr

MELIHAT TUHAN

Yohanes 20:1-18

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!”
(Yoh. 20:18)

 

 

 

Seorang pemuda bermimpi. Di dalam mimpi itu ia melihat sebuah cahaya yang sangat terang. Cahaya itu menghampirinya. Karena cahaya itu begitu terang dan hangat, pemuda itu tidak tahan. Ia berlari menjauh. Namun, cahaya itu mengejarnya. Ia makin cepat berlari. Cahaya itu mengikuti. Akhirnya, pemuda itu berhenti di sebuah jalan buntu. Cahaya itu akhirnya melingkupinya. Pemuda itu menghayati dirinya telah ditangkap Tuhan untuk menjadi hamba-Nya.

 

Sejak penangkapan hingga penyaliban Yesus, hati para murid benar-benar kelam. Hidup mereka dirundung duka. Dengan lesu para perempuan pergi ke kubur Yesus pagi-pagi buta. Hati mereka segelap dan sesunyi perjalanan mereka. Tiba-tiba mereka terperanjat melihat makam terbuka dan kosong. Murid-murid laki-laki juga mengalami hal yang sama. Hati mereka menjadi lebih hancur. Mereka pulang dengan amat lesu. Namun, hal berbeda terjadi pada Maria. Setelah ia berdiam sejenak di makam, Yesus menampakkan diri kepadanya. Ia melihat Tuhan. Hatinya sontak bergirang. Sukacita meluap deras. Hidupnya berubah total. Dukacita lenyap setelah ia melihat Tuhan yang bangkit.

 

Youth, seperti para murid, acapkali kita juga merasa lesu. Bukan karena sakit, melainkan karena kita terus “menatap ke kubur yang kosong”. Kita merasa ditinggalkan. Di tengah pergumulan kita merasa Tuhan menghilang dan tidak peduli. Akibatnya, kita kehilangan arah hidup. Padahal, Tuhan kita selalu hidup. Ia hadir dalam berbagai cara. Hanya saja kita perlu peka untuk melihat kehadiran dan campur tangan Tuhan setiap hari. Perjumpaan dengan Tuhan itulah yang akan mengubah hidup kita.

 

1. Mengapa Maria tidak segera pulang seperti murid lainnya?
2. Apakah Anda merasakan kehadiran Tuhan setiap hari?

 

 

 

Pokok Doa:

Mampu mengalami kehadiran Tuhan setiap hari.

Multiple Ajax Calendar

April 2023
S M T W T F S
« Mar   May »
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama