Matius 26:17-25

“Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.”
(Matius 26:25)

Pernahkah kamu berada dalam situasi yang membuatmu harus menghadapi temanmu yang berbohong kepadamu? Bagaimana kamu menyikapi situasi itu? Tentu sulit ya, apalagi yang berbohong itu adalah teman dekatmu. Kamu mungkin akan heran, marah, sedih, dan kecewa. Kamu tidak mungkin merasa biasa-biasa saja saat itu. Bahkan, pengalaman dibohongi oleh teman ini bisa jadi membuatmu terpukul, tidak bisa fokus, dan kehilangan semangat untuk belajar.

Yesus juga harus menghadapi situasi serupa ketika Yudas membohongi-Nya tepat di depan-Nya. Dari teks Alkitab hari ini, kita dapat melihat bahwa pengalaman itu pun tidak mudah bagi Yesus. Ketika seorang demi seorang menyatakan bahwa bukan mereka yang menyerahkan Yesus, Ia memperjelas dengan mengatakan, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini … yang akan menyerahkan Aku.” Ketika Yudas menjawab, “Bukan aku, ya Rabi?” Yesus hanya merespons, “Engkau telah mengatakannya.” Yesus tersakiti. Ia membenci apa yang dilakukan oleh Yudas. Bagi-Nya adalah lebih baik sekiranya orang itu tidak dilahirkan. Namun, Yesus tahu bahwa apa yang dilakukan oleh Yudas hanya jalan bagi-Nya untuk menyelesaikan misi-Nya sebagai Juruselamat sehingga Ia tidak membiarkan diri-Nya dikecoh oleh sakit hati. Ia tetap fokus pada tujuan-Nya sampai akhir.

Teens , dibohongi oleh teman sendiri bukan hal yang mudah. Meski terkadang kita sudah berusaha meyakinkan diri bahwa itu adalah hal sepele dan bisa menimpa siapa pun, diri kita tetap butuh waktu untuk memprosesnya dengan bijak. Namun, satu hal yang perlu kita ingat adalah pengalaman sakit hati karena dibohongi oleh teman tidak boleh mengecoh kita dari tujuan kita sebagai anak-anak Tuhan.