… janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

(Kol. 3:21)

Seorang ibu tampak menenteng tas mahal di tangannya. Ia terlihat gelisah dengan gerimis yang tiba-tiba turun. Berkali-kali ia menatap langit yang semakin mendung. Kelihatannya, ia terpaksa harus menerobos gerimis dan masuk ke dalam mobilnya yang terparkir cukup jauh. Apa yang ia lakukan? Ia segera memeluk tasnya, membungkukkan badannya, dan dengan cepat berlari sembari melindungi tas itu dari air hujan yang dapat merusakkannya. Memang, benda yang berharga biasanya akan kita perlakukan khusus dan hati-hati.

Nah, bagaimana dengan relasi kita dengan orang-orang yang kita kasihi? Mereka pastilah berharga bagi kita, bukan? Apakah kita sudah berupaya menghargai dengan memperlakukan mereka dengan khusus dan hati-hati? Bicara tentang relasi yang dekat, kadang kita merasa memiliki mereka dan justru malah jadi merasa berhak melukai mereka, entah dengan perkataan atau perlakuan kita. Kita membuat mereka berkali-kali kecewa dan menjadi tawar hati. Mereka mungkin tidak bisa memutuskan relasi dengan kita, tetapi sangat mungkin mereka memutuskan tali emosinya dengan kita. Tentu kita tak mengharapkan hal itu terjadi, bukan? Maka, rawatlah relasi yang berharga, perlakukanlah dengan khusus dan hati-hati.

DOA:
Bapa, Engkau memberi kami orang-orang yang kami kasihi. Mereka berharga bagi kami dan kami mau merawat mereka dengan cinta kasih. Kami mau memperlakukan mereka dengan baik. Amin.