14
Apr

MEMBAKAR DIRI SAMPAI HABIS?

“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
(Mat. 22:39)

 

 

 

Banyak orang yang memakai ilustrasi lilin yang menyala dan membakar dirinya sampai habis demi orang lain sebagai bentuk cinta kasih tertinggi. Orang kagum dan memuja jika melihat seseorang berkorban habis-habisan tanpa menghiraukan dirinya sendiri. Bahwa hidup harus bermakna dan memberi manfaat bagi orang lain, tentu saja itu hal yang mulia, tetapi hidup hanya untuk orang lain, sesungguhnya bukanlah standar cinta kasih yang Tuhan ajarkan.

 

Ada dua kecenderungan yang perlu kita hindarkan. Kecenderungan pertama adalah orang yang terlalu mencintai dirinya sendiri. Ia melihat dirinya sebagai pusat segala sesuatu. Kehendaknya jadi nomor satu yang harus diperhatikan semua orang. Yang kedua adalah orang yang tidak mencintai dirinya dan hanya hidup untuk orang lain. Ia membakar dirinya sampai habis hanya untuk orang lain. Ia tak pernah memikirkan kebahagiaan dan kebaikan dirinya. Sobat Lansia, Tuhan mengajarkan kita mengasihi orang lain dengan memakai standar kasih kita kepada diri sendiri. Artinya, sebelum mengasihi orang lain, kita pertama-tama perlu mengasihi diri sendiri dahulu. Cinta kasih itu menjadi seimbang antara mencintai diri dan sesama.

 

 

DOA:
Tuhan sang sumber cinta kasih, ampunilah kami ketika kami terlalu mencintai diri kami atau malah lupa mencintai diri kami. Ajar kami mengasihi diri kami dan sesama kami dengan seimbang. Amin.

Multiple Ajax Calendar

April 2023
S M T W T F S
« Mar   May »
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama